"Kesabaran yang bersemayam di hati setiap muslimah ada batasnya" seperti itulah kira-mkira perkataan sebagian orang. Tapi malaikat juga Tahu kalau kesabaran akhwat Etos Makassar patut di acungi jempol. Kok bisa?
Sudah hampir 2 tahun akhwatnya tinggal di jalan Sahabat 3, berbagai kesulitan pun datang silih berganti. Baik itu banjir, air yang asin, hewan melata yang masuk asrama, kekeringan sampai krisis air yang berkepanjangan.
Bayangin disaat ikhwannya mandi pakai sower justru akhwatnya harus banting tulang dan bercucuran keringat mengangkat air dari sumur yang airnya pun kurang jernih. di saat orang-orang mencuci piring di dapur justru akhwatnya cuci piring di depan asrama, saat orang-orang pada mencuci pakaian di dalam rumah yang teduh justru akhwatnya harus mengungsi ke Minasa Upa dan pondokan-pondokan teman.
Sungguh sebuah pengorbanan yang berat. Saat lelah mulai menyengat terkadang terlontar ucapan"cari pondokan lain aja deh"Tapi apa daya. Kami tak mampu berbuat apa-apa selain berdoa dan bersabar semoga ada hikmah yang indah dibalik ini semua. Dan untuk menghibur diri kamipun berucap" sungguh indah perjalanan hidup ini kelak ketika kita sudah sukses. Bukannya perjalanan orang sukses memang penuh liku. Kan ndak seru kalo perjalanan ini mulus-mulus aja"
BERSABAR ukhtiku! Jangan menyerah hanya karena air.
Sungguh kesabaran akhwatnya diuji, hanya satu pinta yang terucap" Jangan biarkan kami lemah, semoga kami selalu tabah menghadapi semua ini seraya bersyukur akan kehidupan ini ya Rabbku."AMIN(dzakiyah06)
Sudah hampir 2 tahun akhwatnya tinggal di jalan Sahabat 3, berbagai kesulitan pun datang silih berganti. Baik itu banjir, air yang asin, hewan melata yang masuk asrama, kekeringan sampai krisis air yang berkepanjangan.
Bayangin disaat ikhwannya mandi pakai sower justru akhwatnya harus banting tulang dan bercucuran keringat mengangkat air dari sumur yang airnya pun kurang jernih. di saat orang-orang mencuci piring di dapur justru akhwatnya cuci piring di depan asrama, saat orang-orang pada mencuci pakaian di dalam rumah yang teduh justru akhwatnya harus mengungsi ke Minasa Upa dan pondokan-pondokan teman.
Sungguh sebuah pengorbanan yang berat. Saat lelah mulai menyengat terkadang terlontar ucapan"cari pondokan lain aja deh"Tapi apa daya. Kami tak mampu berbuat apa-apa selain berdoa dan bersabar semoga ada hikmah yang indah dibalik ini semua. Dan untuk menghibur diri kamipun berucap" sungguh indah perjalanan hidup ini kelak ketika kita sudah sukses. Bukannya perjalanan orang sukses memang penuh liku. Kan ndak seru kalo perjalanan ini mulus-mulus aja"
BERSABAR ukhtiku! Jangan menyerah hanya karena air.
Sungguh kesabaran akhwatnya diuji, hanya satu pinta yang terucap" Jangan biarkan kami lemah, semoga kami selalu tabah menghadapi semua ini seraya bersyukur akan kehidupan ini ya Rabbku."AMIN(dzakiyah06)